JIKA
IBLIS TIDAK BISA MENGALAHKAN GEREJA,
IA
AKAN COBA MEMBELINYA
Dengar, Umat
Kristen Papua
Sejarah berulang dengan sendirinya.
Perhatikan
peringatan sejarah ini.
Diawal
sejarah kekristenan, gereja miskin dan dianiaya kegerakan yesus mulai dari
wilayah termiskin di kekaisaran Romawi, propinsi kecil di timur palestina.
Miskin, tidak berpendidikan dan dianiaya, kelompok kecil murid – murid ini
menjadi terang dan bersinar di dunia yang gelap.
Bagaimana Gereja mula – mula
bertumbuh? Apakah mereka bertumbuh karena mereka kaya dan berkuasa? Tidak..!!
Dalam dua abad pertama, wabah
(penyakit besar) merusak kekaisaran Romawi. Umat kristen menunjukan kasih
mereka melalui perbuatan baik mereka. Biasanya, ketika wabah melanda, penduduk
orang kota akan pindah ke pedesaan untuk menhindari wabah dan banyak orang
sakit ditinggalkan sendiri tanpa pengawasan.
Orang – orang kristen mengambil
resiko besar bagi diri mereka sendiri menganggap diri sudah mati didalam
kristus dan hidup mereka hannya untuk memuliakan kristus tetap tinggal di kota
– kota berbahaya penuh dengan orang
sakit dan mereka merawat orang sakit menjadi sembuh dan mengubur yang mati. Orang
– orang kristen sebagian yang hannya membantu orang sakit selama kegelapan itu,
dan siap mati bagi saudarah – saudari kami dalam kristus.
Selama 3 abad pertama dari iman
kristen, jemaat mula – mula bertumbuh dari sebuah kelompok kecil menjadi jutaan
oarang yang terbusar, hukum atau peraturan, namun karena kasuh kebaikan yang
ditunjukkan oleh mereka yang tidak berdaya dan miskin. Sama seperti di papua,
israel adalah ujung paling timur dari kekaisaran Romawi dan paling miskin. Mereka merasa tertindas
dan merugikan dan polisi sering kali memperlakukan mereka denga tidak adil.
Namun, Tuhan berkenan menggunakan propinsi ini untuk menyebarkan kemuliaan-Nya,
dan imam kristen menyebar sampai ke pusat kota kekaisaran Romawi, dari timur ke
jantung kota kerajaan, bahkan sampai ke kota Roma.
Iblis marah. Dia seperti binatang
liar, mulutnya berbusa. Dia mencoba untuk menghancurkan gereja dengan cara
memaksa dan menganiayakan mereka, tetapi cara itu tidak berhasil. Iblis
menimbulkan murka musuh kristus utnuk membunuh orang kristen, tetapi perjuangan
iblis itu adalah sia – sia saja. Iblis membuat pemerintah Romawi untung
megeluarkan undang – undang yang membatasi umat kristen, sia – sia juga.
Semakin iblis bergerak membuat
pemerintah berbuat jahat untuk menangkap dan membunuh orang kristen, dan
semakin banyak orang kristen dibunuh karena imam mereka yang tetap teguh di
tengah penganiayaan, semakin banyak orang tertarik dengan cara pengorbanan diri orang kristen, jemaat bertumbuh walaupun dalam penganiayaan,
dan juga jemaat bertumbuh KARENA penganiayaan. Melalui cobaan ini mengungkapkan
sifat sejati dari umat kristen seperti emas yang dimurnikan oleh
apikesengsaraan. Penulis Tertulis menjelaskan tentang pernyataan benar ketika
ia menulis, “Darah para martir adalah benih Gereja.” Orang yang mati syahid
akan menyuburkan dunia untuk menerima injil.
Salah satu orang kristen banyak
dibunuh adalah kematian koliseum (arena atau gelanggang) Romawi orang kristen
titangkap dan dipenjarakan. Mereka diberi pilihan untuk memberi korban kepada
dewa pemerintah Romawi, atau mati. Yang harus mereka lakukan adalah kompromi
sedikit dan membakar dupa sedikit saja kepada gambar kaisar Romawi, hal kecil
saja di mata dunia. Tetapi, mereka menganggap bahwa itu hal yang jauh lebih
baik untuk mati dari pada menyangkal Tuhan Yesus dan memperlakukan manusia
biasa (Kaisar Romawi) seperti Tuhan. Orang – orang kristen ini akan diangkot ke
stadion (Coliseum atau Arena) besar, mereka akan dilepaskan didepan ribuhan
orang yang duduk di kursi diatas mereka. Dibawah stadion mereka berdiri, dan binatang
liar akan dibebaskan untuk menyerang mereka atau mereka yang bersenjata akan
turun dan mengeksekusi (menjalankan
hukuman mati kepada) mereka di depan umum sedangkan orang banyak menonton
sebagai hiburan. Orang – orang kudus Tuhan dirobek
oleh binatang buas, ada yang dipenggal
kepalanya, diinjak – injak oleh kereta Romawi. Perempuan muda diseruduk oleh banteng. Orang – orang
tua dipotong kepalanya. Dan mereka
mengakhiri hidup mereka dalam doa, bahkan berdoa untuk penganiaya mereka dan
menunjukan kasih Kristus, bahkan sampai mati.!
Dari 12 murid, salah seorang
pengkianat yaitu Yudas. Yang 11 menderita karena imam mereka. Semua kecuali
Yohanes mati sebagai martir (orang mati syahid karena imam kepada Yesus).
Yakobus direbus dalam minyak. Petrus ditangkap dan akan disalib seperti Yesus,
tetapi petrus berkata bahwa ia tidak layak mati dengan cara yang sama seperti
tuannya. Dengan demikian disalibkan terbalik sebagai gantinya. Yohanes
diasingkan ke pulau Patmos. Stefanus dirajam. Tomas, tradisi mengajarkan ia
dibakar di oven dan ditusuk dengan tombak. Tradisi mengatakan bahwa Rasul
Paulus dipenggal di Roma. Mereka semua menderita kare imam mereka.
Rencana iblis untuk meghapus jemaat
dengan jalan membunuh orang – orang kristen tidak berhasil. Bahkan, serangan
atas orang kristen oleh iblis membuat jemaat semakin kuat dengan terus
bertambah. Bagaimana penganiayaan ini justru menambahkan gereka? Karena orang –
orang kristen sejati yang tetap mengakui Kristus waktu mereka ada dalam situasi
penganiayaan.
Saat ini, itu hal yang gampang saja
untuk orang yang mengakui diri sebagai orang kristen banyak orang papua beridentitas
sebagai orang kristen. Tetapi jemaat mula – mula, untuk mengaku imam dalam
Kristus adalah berbahaya dan orang yang bersaksi tentang Yesus harus siap
membayar harga yang mahal.
Juga, masyarakat yang menghakimi
orang kristen, bukannya menurunkan semangat, malah meyakinkan orang untuk
bertanya tentang imam yang memberikan keberanian tersebut dan imam pada orang
dalam menghadapi kematian. “ Apa itu yang bikin orang – orang begitu penuh
kasih walaupun kita menghina mereka dan menganiayakan mereka terus dengan keras?
Apa yang membuat orang – orang kristen begitu berani bahkan ketika mereka
digiring ke stadion Coliseum untuk dibantai seperti anak domba yang akan
disembeli? Bagaimana mereka mampu untuk mati dalam damai seperti itu? Bagaimana
mereka mati disahat sedang berdoa untuk musuh mereka?”
“
Imam Dalam Kristus!” Itu jawabannya.
Dan banyak orang menjadi
tertarik dengan imam yang menghuba hidup
seperti itu. Dan banyak yang melihat orang – orang kristen mati dengan
kesaksian Kristus di bibir mereka membuat orang jadi percaya. Orang – orang
yang datang ke stadion Coliseum sama seperti orang yang pergi ke bioskop untuk
nonton film, mereka makan roti sambil menonton orang – orang kristen dibunuh
karena imam, dan mereka akan bersorak. Tapi beberapa sahat setelah menonton
orang kristen dianiaya oleh singa, dibunuh oleh pedang, dibakar di tiang,
banyak penonton rindu untuk mengenal Yesus Kristus melalui kesaksian hidup
orang kristen dan lebih lagi, kesaksian mereka ketika mati banyak orang yang
pada awalnya bertepuk tangan sementara orang – orang kristen dibunuh, mereka
sendiri menjadi kristen dan lalu ditangkap dan dibunuh dengan cara yang sama
setelah percaya kepada Kristus melalui kesaksian para martir (orang yang mati
syahid).
Kemiskinan, penindasan, penganiayaan
tidak bisa menghancurkan Gereja. Justru sebaliknya memperkuat gereja ya,
mereka” (Roma 8). Mereka mati menunjukan ketergantungan mereka kepada Tuhan.
Penganiayaan ini juga membawa
kesatuan diantara orang kristen. Banyak orang dari berbagai ras dan suku
bertemu bersama dan memuliakan Yesus Kristus. Tidak ada Yahudi atau Yunani,
terikat atau bebas, suku Dani atau Yali, semua adalah satu didalam Kristus. Dan
waktu mereka dianiayakan sampai mati, darah mereka semua punya warna yang sama.
serangan iblis hannya membuat jemaat semakin kuat.!
Jadi, iblis mengubah taktik, dia
ganti metode
Jika
iblis tidak dapat menghancurkan gereja melalui penderitaan, ia akan mencoba
menghancurkan gereja melalui kesenagan. Jika iblis tidak dapat mengalahkan
orang kristen oleh imam mereka dengan cambuk, atau memotong mereka dengan
pedang, iblis akan membuat orang kristen malas, nyaman, dari luar taat beribadah
tapi dari dalam rohaninya mati, kaya dengan harta duniawi tetapi miskin dalam
kehidupan rohani, diperlakukan dengan baik dan disukai oleh pemerintah iblis
melakukan sebagai alat untuk melepaskan kuasa roh atas jemaat, hal – hal yang
terlihat jelas seperti berkat, menjadi kutuk bagi Gereja ketika Gereja
kehilangan kuasa roh.
penulis weby yikwa